Header Ads

TIPS MENGHAFAL AL QURAN


Untuk menjadi seorang hafidz atau hafidzah setidaknya harus mempunyai keinginan yang kuat dan tekat baja. Tanpa itu seseorang akan mudah terpengaruh oleh keadaan. Yakinlah bahwa menjadi seorang hafidz dan hafidzah adalah kemuliaan yang tinggi dan anda akan meraih kemuliaan itu dengan sepenuh hati. Niatkan meraihnya untuk mendapatkan Ridlo Ilahi. Untuk mendukung niat anda bacalah hadist-hadist tentang keistimewaan menghafal Al Quran dan sering-seringlah ikut majlis semaan al Quran.

Para ustadz dan kiyahi dipesantren biasanya akan menguji kebulatan tekad santrinya yang ingin menghafal al Quran tentunya bagi yang sudah lulus binnadhar (bacaan sudah standar) dengan memberikan prasyarat yaitu  menghatamkan Al Quran 40 kali khataman. Jika itu sudah dilakuka maka sang kiyahipun mengijinkan santri untuk menghafalkan al Quran. Anda ingi mencoba?
Berikut ini tips menghafal bagi anda yang sudah melewati prasyarat di atas:

1.Persiapan (isti’dad)
Bacalah halaman yang akan dihafal sambil memperhatikan letak ayat, awal ayat pada halaman yang akan difalal dan akhir ayat pada halaman tersebut. Alangkah baiknya jika seandainya membaca ayat ini sambil memahami artinya supaya nanti pada saat menghafal anda benar-benar bisa menghayati maknanya.


Langkah berikutnya adalah menghafal ayat demi ayat dengan penuh konsentrasi. Ulangi hafalan baru sampai benar-benar lancar. Jika sudah lancar, tambah lagi menghafal ayat yang baru sampai lancar. Selanjutnya menambah hafalan baru lagi sampai lancar.
Untuk menghafal satu halaman. Bisa dikelompokkan menjadi 3, 4 atau 5 unit hafalan agar masing masing unit hafalan ini bisa dikonsentrasikan kelancarannya. Jika sudah lancar semua barulah hafalan digabung menjadi satu paket hafalan. Ulangi penggabungan hafalan ini sampai lancar (biasanya bisa sampai 7 kali pengulangan lancar)

Untuk melakukan persiapan ini bisa dilakukan pada malam hari setelah shalat lail. Di saat perut masih kosong dan waktu yang tenang tak ada suara gaduh.
Setelah shalat subuh, hafalan yuang baru ini harus dipastikan kelancarannya dengan membacanya tanpa memakai mushaf al Quran.

2.Pengesahan (tashih/setoran)
Setelah melakukan persiapan yang matang dengan menghafal ayat-ayat baru, selanjutnya hafalan baru tersebut harus ditashihkan  kepada guru. Hafalan yang sudah lancar akan menjadi lebih kuat jika disimakkan orang lain. 

Jika ada bacaan yang salah atau kurang lancar (padahal sebelumnya anda sudah yakin lancar) maka lakukanlah hal-hal berikut ini:
1.Beri tanda jika sudah selesai setoran
2.Ulangi setoran sampai benar-benar lancar
3.Jika anda merasa masih belum lancar maka tahan dulu untuk menambah hafalan.

Pastikan bahwa hafalan anda yang baru tersebut benar-benar lancar. Caranya dengan mengulang-ulang terus. Dan ciri kelancaran adalah membaca tanpa tersendat tanpa melihat mushaf al Quran.

3.Pengulangan (muroja’ah/penjagaan)
Setelah setoran, jangan meninggalkan tempat (majelis) sebelum hafalan yang telah disetorkan diulangi lagi beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah)

Untuk murajaah hafalan yang lama juga bisa disetorkan setiap hari minimal 2 ½ halaman perhari disamping hafalan baru satu halaman. Bisa juga anda mengajak teman anda untuk salaing menyimak sesuai waktu yang telah disepakati bersama.

Biasanya kalau di pesantren al Quran membuat desain pembelajaran tahfidz menjadi 3 sessi:
1.Sessi pagi hari (setoran kepada Kiyahi)
2.Sessi sore hari (setoran murajaah per ¼ juz) pada ustadz badal kiyahi
3.Sessi malam hari ba’da isya’ (saling menyimak dengan teman )
4.Untuk waktu waktu selain itu biasanya digunakan untuk menambah hafalan dan sekolah formal.

Semoga bermanfaat

Salam Ta'dzim
Penyusun Metode Al Hidayah: Belajar Al Quran dengan Warna
Al Faqiir Zainun Nasich Z

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.